Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Penyakit Ain

I.    AIN Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda : العين حق ولو كان شيء سابق القدر سبقته العين “ ’Ain itu haq dan seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir maka ‘ain-lah yang mendahuluinya ’. Banyak hadits-hadits shahih dari Nabi ﷺ tentang terjangkit dengan 'ain ini. Di antaranya apa yang disebutkan dalam Shahihain dari Aisyah -rodliallaahu'anhu-, ia mengatakan,  "Bahwasanya Rasulullah ﷺ memerintahkan kepadanya supaya meminta diruqyah dari 'ain." (HR. Al-Bukhari, no. 5738, kitab ath-Thibb; dan Muslim, no. 2195, kitab as-Salam).                                  Muslim, Ahmad dan at-Tirmidzi; ia menshahihkannya, dari Ibnu Abbas dari Nabi ﷺ beliau bersabda,  "'Ain adalah nyata, dan seandainya ada sesuatu yang mendahului takdir niscaya 'ain mendahuluinya.Jika kalian diminta untuk mandi, maka mandilah." (HR. Muslim, no. 2188, kitab as-Salam).  Diriwayatkan Imam Ahmad dan at-Tirmidzi; ia menshahihkannya, dari Asma' bint

PENGENALAN PENYAKIT NON MEDIS 2

I.           Sihir Adalah bentuk kerjasama antara jin dan manusia. Makna Sihir Sihir dalam bahasa Arab tersusun dari huruf ر , ح , س (siin, kha, dan ra), yang secara bahasa bermakna segala sesuatu yang sebabnya nampak samar.Oleh karenanya kita mengenal istilah ‘ waktu sahur ’ yang memiliki akar kata yang sama, yaitu siin, kha dan ra, yang artinya waktu ketika segala sesuatu nampak samar dan “ remang-remang”. Seorang pakar bahasa, Al Azhari mengatakan, “ Akar kata sihir maknanya adalah memalingkan sesuatu dari hakikatnya. Maka ketika ada seorang menampakkan keburukan dengan tampilan kebaikan dan menampilkan sesuatu dalam tampilan yang tidak senyatanya maka dikatakan dia telah menyihir sesuatu . Para ulama memiliki pendapat yang beraneka ragam dalam memaknai kata ‘sihir’ secara istilah. Sebagian ulama mengatakan bahwa sihir adalah benar-benar terjadi ‘ riil’, dan memiliki hakikat . Artinya, sihir memiliki pengaruh yang benar-benar terjadi dan dirasakan oleh orang yang ter

PENGENALAN PENYAKIT NON MEDIS

PENGENALAN PENYAKIT NON MEDIS I.       Gangguan jin 1.        Tidak setiap penyakit non medis selalu terkait dengan jin dan sihir. Setidaknya ada 4 jenis penyakit non medis . 2.        Gangguan jin adalah kebenaran yang telah didukung oleh banyak nash 3.        Gangguan jin terjadi tidak semata-mata karena ulah jin yang bersangkutan saja tetapi juga terkait dengan si pasien sendiri 4.        Al Anbiya : 83-84 , Shad : 41-42 a.         Nabi ayub as. Menisbatkan gangguan/penyakit yang beliau alami kepada syetan b.        Ayat diatas menjelaskan jenis gangguan syetan pada Nabi Ayub As, yakni :                                                    i.       Sakit fisik                                                   ii.       Harta                                                 iii.       Keluarga c.         Jenis terapi menurut ayat tsb adalah minum dan mandi 5.        Hadist : a.         Sesungguhnya syetan mengalir dalam peredaran darah manusia. (bukhori  4/2

KODE ETIK PERUQYAH

KODE ETIK PERUQYAH Setiap peruqyah syar’iyyah hendaknya memperhatikan etika dalam terapi, sebagaimana hal ini juga terjadi dalam terapi-terapi lain. Dan dalam terapi ruqyah komintmen untuk berpegang pada etika  terapi sangat diperlukan karena dalam terapi ruqyah sangat sering terungkap aib dan hal-hal rahasi dalam diri pasien. Tujuan pemahaman terhadap etika terapi ruqyah ; 1.        Menjamin kerahasiaan pasien, terutama terkait dengan hasil diagnosa, aib dan jenis terapi yang akan dijalani pasien 2.        Memberikan ketenangan dan kepercayaan pada pasien karena ketenangan pasien adalah bagian dari kesembuhan yang sedang dituju. 3.        Bagi peruqyah, etika ruqyah dapat menjamin kualitas pelayanan terapi A.       Prinsip Dasar a.         Ruqyah sebagai Metode Pengobatan Ruhaniah                            i.       Memberikan maslahat kesembuhan sebaik-baiknya bagi pasien dan Tidak melakukan praktek terapi yang membahayakan pasien                           ii.    

STATUS RUQYAH ADALAH PENGOBATAN

STATUS RUQYAH ADALAH PENGOBATAN 1.          Tidak ada pengobatan dengan Kesyirikan (AHMAD - 3433) : Telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Al A'masy dari Amru bin Murrah dari Yahya bin Al Jazzar dari anak saudaraku Zainab dari Zainab istri Abdullah berkata; Apabila Abdullah selesai dari suatu keperluan, berhenti pada pintu, ia berdehem dan membuang ludah karena khawatir menemukan sesuatu yang tidak berkenan dari kami. Ia melanjutkan; Suatu hari ia datang dan berdehem, ia berkata; Ketika di sisiku ada seorang nenek sedang menjampiku dari humrah (penyakit kulit penyebab demam), lalu aku menyembunyikannya di bawah tempat tidur, ia pun masuk dan duduk di sampingku, ia melihat jahitan di leherku, ia bertanya; Jahitan apa ini? Ia menjawab; Jahitan untuk menjampiku. Ia melanjutkan; Lalu ia mengambil dan memotongnya seraya berkata; Sesungguhnya keluarga Abdullah tidak membutuhkan syirik, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasa