PENOLAK BALA




Diantara perkara yang dapat menyebabkan turunya bala bencana adalah:

1. Mengacuhkan Al-Qur'an
2. Berpaling dari mengingat Allah
3. Menganggur
4. Memakan makanan haram
5. Lalai
*1. Mengacuhkan AI-Qur'an*
Allah Subhanahu wa Ta 'ala berfirman,
وَقَا لَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
wa qoolar-rosuulu yaa robbi inna qoumittakhozuu haazal-qur`aana mahjuuroo
_"Dan rasul (Muhammad) berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini suatu yang tidak diacuhkan."_
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 30)
Sangat disayangkan, akhir-akhir ini, manusia semakin mengabaikan Al-Qur'an, hingga mereka mengatakan sesuatu yang tidak pantas tentangnya, seperti yang disebutkan Allah dalam firman-Nya,
سُبْحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يَقُوْلُوْنَ عُلُوًّا كَبِيْرًا
sub-haanahuu wa ta'aalaa 'ammaa yaquuluuna 'uluwwang kabiiroo
_"Maha Suci dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka katakan, luhur, dan agung (tidak ada bandingannya)."_
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 43
Kemudian firman Allah,
مَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ وَّلَا لِاٰ بَآئِهِمْ ۗ كَبُرَتْ كَلِمَةً تَخْرُجُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْ ۗ اِنْ يَّقُوْلُوْنَ اِلَّا كَذِبًا
maa lahum bihii min 'ilmiw wa laa li`aabaaa`ihim, kaburot kalimatan takhruju min afwaahihim, iy yaquuluuna illaa kazibaa
_"Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka."_
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 5)
Ibnu Qayyim Rahimahullah berkata, _“Sesungguhnya mengabaikan Al-Qur’an ini bermacam-macam bentuknya:_
_1. Acuh untuk mendengar, mengimani dan menyimaknya._
_2. Acuh untuk mengamalkannya dan mengabaikan kehalalan dan keharamannya, walaupun membaca dan mengimaninya._
_3. Acuh untuk mengambil hukum dan menerapkan hukumnya dalam pokok-pokok agama dan cabang-cabangnya._
_4. Acuh untuk merenungkan, memahami dan mengetahui apa yang diinginkan Pembicaranya, Allah._
_5. Acuh untuk berobat dengannya dalam segala macam penyakit hati, lalu dia meminta kesembuhan kepada sesuatu yang lain karena dia acuh untuk berobat dengannya. Semua ini masuk dalam firman Allah, Ta 'ala berfirman,_
وَقَا لَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا
wa qoolar-rosuulu yaa robbi inna qoumittakhozuu haazal-qur`aana mahjuuroo
_"Dan rasul (Muhammad) berkata, Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini suatu yang tidak diacuhkan."_
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 30)
Semua itu dikategorikan ke dalam abai untuk membacanya.
Ada bentuk sikap acuh lainnya yang tercermin pada tindakan, meletakkan AI-Qur'an dl tempat tertentu untuk mendapatkan berkah dari keberadaannya saja; seperti meletakkannya di rak rumah atau di belakang mobil atau depannya hingga terkena debu dan tanah. ltulah tanda kea yang sangat tinggi dan ketidaksopanannya kepada Kitabullah.
lbnu AI-Jauzi Rahimahullah berkata, _“Barangsiapa yang mempunyai mushaf, dia harus membacanya setiap hari ayat-ayat yang mudah, supaya dia tidak termasuk orangorang yang acuh kepadanya.”_ (Diringkas dari Buku Mukhtasar Minhaj Al Qashidin)
Bersambung.....
===================
✍🏻📮 oleh Rudi Abu Azka
Dikutip dari buku Raf'ul Bala' Wa Mu'aalajatul Mashooib,
karya Syaikh Muhammad bin Abdul Aziz Asy Syayi'.
===========
Bergabung di grup bedah kitab : https://chat.whatsapp.com/KQBgJGt9DoY7xiMzS7PjzZ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keajaiban Terapi Ruqyah

Beriman Kepada Yang Ghaib

Metodologi Persiapan Sebelum Menulis